Psikologi Kualitatif

Psikologi Kualitatif pin Blackberry: 25CEB95C. no plagiat /tidak penjiplakan, +62858-6852-2112 WhatsApp (Mentari) & 0821.36 668777 (Simp), +62877-3938-3777 (XL). PIN bb: 263BB77C, Pengembangan dan Konsultasi Pengolahan Data Penelitian; Olah Data Skripsi - Tesis & Disertasi. Semua jurusan. Jaminan GARANSI sampai LULUS ACC & bimbingan sampai Wisuda. CEPAT Professional.

Waktu Pekerjaan 7 - 10 Hari.

via Online dan via email
Bagi yang sibuk, konsultasi bisa dilakukan via email, WhatsApp, Yahoo Messenger dan Skype, FaceBook, Twitter, dan BB ataupun telpon/sms Telkom, Telkomsel, Indosat, XL.

Tatap Muka /Langsung Ketemu
Kosultasi dengan tatap muka bisa dilakukan di kantor.

Hubungi Kami Free
WhatsApp +62858-6852-2112 (Mentari) & +62821-3666-8777 (simPATI)
Pin Blackberry: 25CEB95C dan 263BB77C.
YM: b897097, dan o8151645690.

A.      Tujuan

Langkah pertama dalam menyelenggarakan sebuah survey adalah menentukan tujuan atau sasaran survey. Tanpa pemahaman yang sebenar – benarnya tentang hakikat dari masalah, niscaya kita tidak akan dapat memutuskan secara tepat, data macam apa yang harus dikumpulkan atau apa yang akan dilakukan terhadap data itu meski kita telah mendapatkannya. Padahal survey dirancang untuk dapat memberikan logika yang dilandasi fakta, atau dapat menyebutkan fakta yang dirangkai dengan logika.


B.      Hipotesis, Sasaran, Atau Pertanyaan Riset

Manakala pertanyaan atau masalah telah secara jelas dinyatakan, langkah selanjutnya adalah membentuk satu hipotesis atau lebih. Yang cukup cerdas untuk membantu menjawab pertanyaan riset kita. Kebenaran jawaban yang diberikan sangat bergantung pada kebenaran pertanyaan kita, dalam arti seberapa pertanyaan itu berkaitan dengan pengalaman kita yang erat dan sambung dengan pertanyaan yang ingin kita jawab; atau pada sembarang pengetahuan yang kita miliki berdasarkan bacaan kita dari riset serupa yang pernah dilakukan oleh orang lain. Jadi jika kita tidak memiliki pengtahuan yang cukup untuk menformulasikan sebuah hipotesis, kita mustahil untuk mengembangkan satu atau lebih sasaran atau pertanyaan guna merangkai cakupan dari kuesioner kita. Inilah mengapa para peneliti begitu berhati – hati untuk tidak memformulasikan suatu hipotesis kecuali mereka memiliki dasar – dasar yang solid dalam teori atau pandangan – pandangan yang telah diperoleh sebelumnya yang menggiring mereka ke formulasi hipotesis.

Jadi, hipotesis – hipotesis harus ditulis secermat – cermatnya. Dan gagasan kita boleh jadi berbeda dengan orang – orang yang pernah berhubungan dengan kita, atau berbeda dengan kesimpulan yang telah dibuat oleh para pembuat karya skripsi, tesis, atau disertasi sebelumnya. Sebabnya sederhana : kita memiliki pikiran sendiri. Hindari kata – kata seperti : seharusnya, yang terbaik, yang baik, yang buruk, yang seharusnya, kebanyakan, beberapa, dan semacamnya. Hipotesis hendaknya sespesifik mungkin.

C.      Perencanaan Survey

Langkah berikutnya adalah mengkonstruksikan survey plan. Perencanaan survey terdiri dari 3 bagian yang berbeda :

Rencana pengumpulan data.
Reduksi data dan perubahan bentuk(Reformatting).
Rencana analisis.
Tidak satupun dari rencana – rencana di atas berdiri sendiri, karena rencana – rencana ini berkaitan erat, keriganya harus berkembang secara mengalir.

           1.       Rencana Pengumpulan Data

Bertujuan untuk meyakinkan bahwa data yang segera akan dikumpulkan berada pada jumlah yang benar. Kesesuaian data ditentukan oleh hipotesis dan rencana analisis data kita. Yang perlu diingat ialah penggunaan data sampel melibatkan resiko, dan jumlah resiko ditentukan oleh besaran sampel kita. Jumlah resiko yang kita inginkan atau dapat diterima hendaknya dinyatakan dalam rencana analisis kita. Ketepatan dan kebenaran akan serentak menjadi pertimbangan kita ketika manakala rencana analisis kita melibatkan baik sampling maupun analisis data menurut kelompok.

          2.       Rencana Reduksi Data dan Reformatting

Bertujuan untuk mengenali dari “a” sampai “z”, dari atas hingga bawah (misalnya melalui presentil, melalui teba nilai maksimum-minimum) dan untuk mengurangi atau menurunkan sebanyak mungkin data yang ditangani yang nantinya harus kita lakukan. Kesalahan dalam pekerjaan korektif potensial terjadi pada tahap reduksi dan reformat data ini. Perhatian yang serius dalam mengembangkan perencanaan ini dapat menghemat waktu dan galat karena kelelahan dan ketergesa – gesaan.

          3.       Pertanyaan “Open-end Closed-End”

Penggunaan Automatic Data Processing (ADP) diperlukan untuk penggunaan pertanyaan closed-end (suatu tipe pertanyaan yang hendaknya kita mempertimbangkan jika kita ingin melakukan tabulasi manual atas data kita). Pertanyaan closed-end mendaftar jawaban – jawaban yang tersedia yang memungkinkan responden memilih satu yang paling dia sukai. Contoh yang umum adalah pertanyaan multiple choice.

Pertanyaan open-end adalah sajian pertanyaan yang harus dijawab oleh para responden secara tertulis dengan kata – kata mereka sendiri. Untuk setiap pertanyaan open-end, ada sejumlah jawaban yang benar – benar memiliki kemungkinan tak terbatas. Oleh karena itu kita harus memikirkan cara –cara untuk mengkategorikan diversitas data ini ke dalam kelompok – kelompok yang lebih kecil yang dapat dikelola.

          4.       Rencana Analisis

Pada akhirnya suatu rencana analisis dapat meyakinkan bahwa informasi yang dihasilkan melalui analisis akan menjawab secara tepat hipotesis, sasaran atau pertanyaan yang diajukan. Juga diyakinkan analisis mana yang paling cocok dengan data yang telah dikumpulkan selama survey. Dalam rencana analisis, kita menentukan, mana analisis statistik yang akan kita gunakan, dan apa risiko yang akan terjadi ketika akhirnya kita harus menarik konklusi

D.      Simpulan Sementara

Untuk meyakinkan bahwa semua bagian dari rencana survey benar – benar telah kompak, kita dapat secara sederhana mengurutkan kembali sekuensi dari rencana pelaksanaan survey dengan urutan terbalik.

Pertama, tentukan apa konkulsi yang sebelum dibuat telah membuat kita benar – benar tertarik; kemudian putuskan teknik statistik dan hasil dari teknik itu yang diperlukan untuk menarik konkulsi – konkulsi. Kemudian baru tipe pertanyaan yang dibutuhkan dan keberadaan sampel yang memadai dapat ditentukan.

Referensi :

Suhardono, Dr. Edy. 2001. Panorama Survey. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

No comments:

Post a Comment